Pangdam V Brawijaya Paparkan Poin Penting Penunjang Ketahanan Pangan di Lumajang
Foto: Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin M.A |
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin M.A, berkunjung ke Makodim 0821 Lumajang, Rabu (8/1/2025) siang.
Perwira tinggi TNI itu menegaskan, pentingnya mendasari tupoksi TNI sebagai garda terdepan, mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan nasional.
Secara geografis, Mayjen TNI Rudy Saladin memetakan situasional wilayah teritorial yang ia pimpin. Di Kabupaten Lumajang khususnya, ditegaskan ada beberapa poin penting yang menjadi sorotan diantaranya jalan usaha tani, dan irigasi/pengairan.
Mendasari komunikasi dirinya dengan pemerintah pusat, Pangdam V Brawijaya mendelegasikan ke bawah berikut dengan pengawasannya. "Jalan usaha tani ini betul-betul dibuat. Delegasikan ke bawah dan awasi. Kalau betul-betul, dibawah tidak bisa melaksanakan atau tidak fokus, tarik kerjaan dari pusat," tegasnya.
Menurutnya, jalan usaha tani menjadi kunci. Melalui jalan usaha tani, bibit bisa masuk, pupuk bisa masuk dan hasil panen bisa keluar.
Berikutnya irigasi/pengairan. Pangdam V Brawijaya meminta jangan hanya fokus pada irigasi sekunder. Namun perhatikan irigasi tersier, sampai ke area persawahan. Sehingga area yang semula kurang begitu produktif, dengan adanya pengairan yang menjangkau, area tersebut bisa produktif
Mengenai kiat tersebut, diakui telah dikomunikasikan dengan Kementerian Pertanian lalu disampaikan ke Presiden.
"Saya akan memerintahkan Dandim 0821, berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Coba nanti dicek, potensi - potensi jalan usaha tani dengan jaring - jaring usaha tani tersier. Di Lumajang ini kemana saja nanti akan disambung, berkaitan dengan anggaran nanti akan saya komunikasikan dengan pusat," ungkap Pangdam.
"Akses itu kita buat, jaringan tersier itu kita realisasikan. Saya yakin, jika airnya ada, target pasti terwujud," imbuhnya.
Pangdam memaparkan, Jawa Timur termasuk urutan pertama, sebagai lumbung penghasil beras di Indonesia, termasuk ditopang dari Kabupaten Lumajang.
"Capaian ini ditunjang oleh beberapa aset diantaranya ketersediaan pupuk, lahan dan jiwa agraris atau jiwa bertani masyarakat yang cukup tinggi. Dan yang penting dibantu oleh sistem pengairan yang bagus. Target 2 juta ton beras," tukas perwira TNI asal Makasar itu.
"Saya berharap, di tahun 2025 ini, sentra produksi beras akan tetap ada wilayah kita untuk Indonesia. Selebihnya bisa meningkat, menunjang tercapainya progam pemerintah di sisi ketahanan pangan," pungkasnya. (Alf/tim)