Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bang Dony : Jangan Salah Artikan 'ZEUS' Kita Ini Hidup di Lumajang Tercinta

Foto : Bang Dony (tengah) berkemeja hitam, duduk bersama Bang Jo (bertopi)
SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Dony salah satu dari tiga penggagas organisasi Zeus yang sebelumnya bernama Hercules, meminta khalayak tidak menyalah artikan nama Zeus.

Ia menegaskan, bentukan dengan nama tersebut, selain memiliki makna khusus, juga mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya meluruskan pola pikir khalayak terutama kalangan muda - mudi yang cenderung mengikuti trend kekinian.

"Kita menyesuaikan. Kita masuk pada sendi - sendi dan seyogyanya ada pemikiran yang miring, kita tegakkan dan kita luruskan. Sedianya bisa menatap masa depan lebih baik, serta mampu memaknai sesuatu dengan tepat dan benar dalam penindakan. Dan yang terpenting, tidak menjadi pribadi yang dikemudian hari merugi," kata Dony, Kamis (1/8/2024).

Diwaktu yang sama, Dony bersama Junaidi (Bang Jo) bersama warga Kecamatan Tempeh Lumajang, bercengkrama. Mereka memompa semangat, menanamkan rasa kepedulian yang tinggi, utamanya wilayah tempat tinggalnya.

Sebelumnya disampaikan, organisasi Zeus yang dibentuk memiliki makna diantaranya Zestinesses, Eksis, Ulet dan Supel. Secara rinci :

Z - Zestinesses artinya memiliki keberanian serta semangat untuk menghadapi dan membangun hal - hal yang lebih baik untuk masa depan 

E - Eksis artinya berkembang tidak monoton.

U - Ulet artinya dalam berusaha, mempunyai kemauan keras dan tidak mudah putus asa, walaupun banyak halangan dan rintangan yang menghalangi.

S - Supel artinya kepribadian yang pandai bergaul, menyesuaikan diri, dan luwes.

"Ini bentuk kecintaan kami pada pertiwi, khususnya Kabupaten Lumajang. Sebuah paradigma yang kita selami, semoga bisa merubah yang jika sebelumnya itu cenderung tidak baik atau dimaknai keliru, selanjutnya bisa sebaliknya. Bisa menjadi sumber kekuatan dan berdampak positif bagi orang banyak," imbuhnya.

Disinggung soal politik, pria berkulit hitam manis itu tegas membantah. "Tidak ada. Ini mutlak ikhtiar kami, pola dengan merangkul khalayak. Mendorong adanya perubahan misalnya situasi dan pola pikir tidak baik kemudian menjadi baik, sehingga mendorong kemajuan bagi diri, keluarga dan orang lain," tukasnya.

Selebihnya disampaikan, di 226 titik di Kabupaten Lumajang akan dilakukan hal serupa, menyesuaikan dengan metode dan waktu yang sudah ditentukan. (Alf/tim).