Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gebyar Harmoni Nusantara Gemilang Jawa Timur 2022, Polres Lumajang 'Ukir' Prestasi Terbaik

Foto : tim

SUARASATUNEWS.ID, Lumajang - Polres Lumajang Lumajang Jawa Timur, memperoleh hasil gemilang dalam kegiatan Harmoni Nusantara Gemilang Jawa Timur 2022.

Simak Videonya :

Kegiatan itu diikuti oleh 39 Polres / Polresta / Polrestabes di jajaran Polda Jatim, dimulai sejak akhir Juli kemarin, melalui tahapan - tahapan seleksi hingga di acara puncak Senin (15/8/2022) malam kemarin, bertempat Grand City Mall Surabaya, dihadiri Forkopimda Jatim, sang pemenang diumumkan.

Sebagai informasi, Polres Lumajang meraih juara 1 video terbaik. Disusul juara 2 diraih oleh Polres Malang dan juara 3 diraih oleh Polresta Kediri. 

Selain itu, juga berhasil memperolehnya capaian juara perfomance / penampilan live terspektakuler se - Jawa Timur.

Dalam tampilan live-nya, Polres Lumajang menyajikan paduan tari seni paduan seni topeng Kali Wungu dengan tari Kuda Slining. Dipaparkan, tari topeng Kali Wungu merupakan warisan budaya asli milik Kabupaten Lumajang yang telah di tetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2021 lalu.

Tarian bercorak tradisional yang lahir dan berkembang di Desa Kali Wungu Kabupaten Lumajang. Tarian ini di ciptakan oleh seorang keturunan perantauan dari Madura bernama Mbah Nemo. Kerinduan hatinya akan tanah leluhur serta di dorong bakat seni, menjadi latar belakang terciptanya tarian ini, hingga tari topeng Kali Wungu tumbuh bergenre pendalungan Jawa Madura.

Dalam tari topeng Tali Wungu, terdapat gerakan khas cakilan. Hal ini menandakan adanya akulturasi Jawa Mataraman dengan Madura, sehingga dapat di katakan tarian ini merupakan ciri khas Lumajang. 

Tari topeng kali Wungu berkarakter Prabu Baladewa, seorang pemimpin kerajaan Madura. Sementara tari jaran slining, merupakan tarian khas asli yang ada di Kabupaten Lumajang, berasal dari budaya Madura yang dibawa oleh eksodus suku Madura ke pulau Jawa pada jaman Arya Wira Raja. Jaran Slining hakikatnya merupakan kuda tiruan dari kuda kencak. Lahirnya tari ini, memang diilhami oleh kesenian jaran kencak yang menggambarkan kegembiraan, ketegasan kegagahan, terangkum dalam gerak di iringi musik kenong telok.

Sementara pada tampilan video, Polres Lumajang juga menyajikan tarian serupa dengan background, wisata esksotika yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang, termasuk khas, gunung tertinggi di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru.

Tampilan itu dipadu dalam kriteria lomba mencakup beberapa hal antara lain, aransemen musik, koreografer tarian, ke eksotikan alam, skill talent, keserasian lighting dengan tema yang dibawakan, membawa tema kebhinekaan dan keanekaragaman, sinopsis / deskripsi asal usul terciptanya tarian, kreasi kostum dan dikelola dalam 5 menit durasi video. 

Kedua kriteria ( live dan tampilan video ) Polres Lumajang, tampil memukau hingga meraih hasil maksimal.

Tentu hal tersebut, semakin membawa nama baik Kabupaten Lumajang dari sisi pengenalan budaya dan sektor wisatanya yang semakin meluas.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menilai, seluruh peserta yang telah mempersiapkan sejak 1,5 bulan lalu, menurutnya sudah menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan kemauan yang sangat luar biasa.

Perwira tinggi Polri berpangkat dua bintang itupun mengapresiasi penampilan maksimal para peserta saat sesi penjurian. Dia berharap ajang tersebut dapat menjadi momentum untuk bangkitnya geliat dunia seni dan pertunjukan Jawa Timur, jelang persiapan Era New Normal.

"Saya yakin, negara kita tidak hanya cukup merdeka, tapi perlu dipupuk, dan memupuknya adalah dengan seni dan budaya. Sehingga, nanti bisa menjadi persatuan dan kesatuan yang kuat, kita isi juga dengan kerja keras dan hasil nyata, banyak pemuda pemudi Indonesia yang berprestasi, tidak hanya di Jatim," imbuh Kapolda Jatim.

"Cinta menyatukan hati, jadi acara ini tidak bisa berjalan kalau tidak ada keinginan dan kecintaan pada bangsa dan negara, memang luar biasa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika itu,” tukasnya.

Diwaktu yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, pagelaran Gebyar Nusantara Gemilang Jawa Timur yang baru saja disaksikan sangatlah luar biasa dan spektakuler, memberikan warna kekuatan Nusantara dan kekuatan Bhineka Tunggal Ika.

"Harapan saya kita Jawa timur punya gedung Opera, disana setiap hari bisa ditampilkan karena cerita Mojopahit itu kuat sekali, Nusantara kemudian Bhineka Tunggal Ika dan itu menjadi bagian penguat bagi siapa saja yang hadir, bila sajiannya seperti penampilan tadi itu (Gebyar Nusantara Gemilang Jawa Timur) akan memberikan warna kekuatan Nusantara, kekuatan Bhineka Tunggal Ika bagi Indonesia dan dunia. Sangat luar biasa pertunjukan tadi, spektakuler," pungkasnya.

Hadir diwaktu yang sama, perwakilan ke 39 Polres / Polresta / Polrestabes jajaran Polda Jatim dan sedikitnya 494 undangan yang terdiri dari Forkopimda tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota, Civitas Akademika, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Budayawan, unsur Partai Politik, serta Instansi terkait lainya.

Turut menjadi rangkaian acara, berupa pertunjukan kolosal tentang keberagaman Nusantara dan sejarah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan balutan semangat anak muda Indonesia yang mencintai tanah air ini digelar Polda Jatim juga dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke 77. (tim/her).