Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden Jokowi : Pelayanan Kesehatan, Ketersediaan Logistik dan Perbaikan Infrastruktur Harus Selesai Dalam Waktu Singkat

Foto : Presiden Joko Widodo


LUMAJANG - (suarasatunews.com) Pasca memperoleh laporan tentang bencana erupsi Gunung Semeru kemarin, Sabtu (4/12/2021), Presiden Joko Widodo memerintahkan pada Kepala BNPB, Basarnas, menteri terkait, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur, dan Bupati untuk melakukan langkah tanggap darurat selekas mungkin di lokasi bencana. 


Ada sejumlah kiat diinstruksikan, garis besarnya, Joko Widodo meminta untuk mencari dan menemukan korban, memberikan perawatan kepada yang luka-luka, dan melakukan penanganan dampak bencana. 


"Bantuan pelayanan kesehatan ( yankes ), penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi, serta perbaikan infrastruktur harus dapat diselesaikan dalam waktu singkat," pinta presiden.


Selebihnya, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, ia juga menyampaikan duka cita yang sangat mendalam, atas korban yang meninggal dan luka-luka. 


"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua," imbuhnya.


Hari ini, Panglima TNI Jendral Andika Perkasa bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen Jendral TNI Suharyanto, melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, melalui pantauan udara.


Turut mendampingi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Jatim, berikut Pejabat Utama (PJU) Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, dan juga Danrem 083/ Baladika Jaya dan Forkopimda Kabupaten Lumajang.


Panglima TNI Jendral Andika Perkasa berkata, komando dan pengendalian diserahkan penuh kepada Kepala BNPB, selaku kepala penanganan penanggulangan bencana alam. Apabila membutuhkan Helicopter untuk bantuan evakuasi di stanby kan di malang.


"Komandan Korem sebagai Komando saat di lapangan dan Kepala BNPB sebagai kasatgas penanganan tanggap bencana. Alat Komunikasi menjadi alat yang penting dalam operasi kemanusiaan," jelasnya.


Sementara itu Kepala BNPB menyatakan, Tim Penanganan Tanggap Bencana Akan membentuk posko secara terpadu sebagai induk informasi terkait penanganan bencana alam, sehingga kondisi di Lumajang dapat tergambar.


"Logistik yang disiapkan adalah logistik yang siap pakai, agar panglima TNI mengirimkan bantuan pasukan serta personel instansi terkait dalam mendukung pencarian korban serta Prioritas utama adalah evakuasi korban masyarakat," sebutnya.


"BNPB siapkan dana untuk penanganan erupsi, merumuskan kebutuhan kebutuhan lanjutan serta perlu dilakukan peninjauan kembali untuk fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan obat-obatan," imbuhhya.


BNPB siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh panglima TNI dalam rangka penanganan bencana alam di wilayah lumajang. Tanggap darurat akan dilaksanakan selama 14 hari, dukungan sarana prasara dari semua pihak guna memperlancar penanganan evakuasi.


"Pengungsi yang rumahnya hancur diberikan dana tunggu selama 6 bulan sambil menunggu rumah yang dibangunkan oleh pemerintah," tandasnya. (tim).