AKBP Eka Yekti : Saya Berharap 100 Persen Masyarakat Mendapatkan Vaksin
Kapolres Lumajang ( berdiri di depan ) saat mengisi sambutan. |
LUMAJANG - (suarasatunews.com) Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno S.I.K M.Si menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Lumajang, di Loby Kodim 0821/ Lumajang, Selasa (31/8/2021).
Selain Kapolres, rakor saat itu dihadiri Dandim 0821/ Lumajang Letkol Andi A Wibowo S.Sos M.I.Pol, perwakilan Bupati Lumajang, Kepala Kemenag, Kepala Dinas pendidikan Lumajang dan Cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten Jember, Ketua PC NU dan Muhammadiyah berikut sejumlah pengasuh pondok pesantren.
AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengutarakan, kendala-kendala yang selama ini dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Diantaranya kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya vaksin.
"Karena masih saja ada masyarakat yang mempercayai bahwa vaksin mengakibatkan resiko kematian," ujarnya.
Selain itu, Kapolres menyampaikan, bahwa pasokan vaksin Kabupaten Lumajang hingga sekarang masih tersedia 36 ribu dosis 1 dan dosis 2 yang akan ditambah pada pasokan-pasokan vaksin berikutnya.
"Sehingga nantinya diharapkan 100% masyarakat di Kabupaten Lumajang mendapat vaksin Covid-19," tutur Eka Yekti.
Lebih lanjut, Kapolres menambahkan, pihaknya bersama Forkopimda Lumajang dan semua elemen masyarakat akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Lumajang.
Untuk itu Eka Yekti mengimbau kepada masyarakat jangan takut resah, karena vaksin Covid-19 itu aman dan halal.
"Kegiatan vaksinasi ini yang di lakukan Polres Lumajang sementara ke sekolah-sekolah, pondok pesantren, dan pabrik bahkan di desa-desa, semuanya gratis.
"Karena ini salah satu bentuk ikhtiar kita agar tehindar dari penularan Covid-19, saya berharap tidak ada lagi penolak,” jelas AKBP Eka Yekti.
Diwaktu yang sama Dandim 0821 Lumajang Letkol Andi A Wibowo mengatakan, target vaksin di Kabupaten Lumajang harus tercapai maximal.
"Kita beri beberapa solusi dan imbauan akan kita beri pengertian supaya mau di vaksin," ujarnya.
Menurut Dandim, vaksin tidak ada paksaan akan tetapi menjadi kesadaran untuk pengasuh pondok dan orang tua santri dan pelajar sekolah.
"Untuk SDM masyarakat kita masih rentan untuk berpikir masalah vaksin," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius mengatakan, Kabupaten Lumajang hanya diberikan 10 ribu dosis untuk dosis 1 dan 2.
"Sampai hari ini sisa vaksin masih 36 ribu. Untuk vaksin moderna masih kami pilah pilah karena efek moderns itu sakit demam 3 harian, namun kalau ke luar negeri harus pakai moderna dan kota besar sudah pakai moderna," ujarnya.
Bayu menyampaikan, Mengapa capaian target vaksin di Kabupaten Lumajang masih kurang, karena sebagaian masyarakat baik itu di sekolah dan pondok karena kekawatiran bila sudah vaksin takut meninggal dan sebagainya.
"Tantangan kita adalah pasokan vaksin rendah dan estimasi pemikiran masyarakat yang awam atau takut," tandasnya. (tim)