Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semarakkan Hari Sampah Nasional, Polres Lumajang Gelar Kerja Bhakti

Foto bersama jelang kegiatan kerja bhakti

LUMAJANG, (suarasatunews.com)
Mengimplementasikan Hari Sampah Nasional, Kapolres Lumajang beserta jajarannya menggelar kerja bhakti memungut sampah plastik di gedung pencak organisasi cabang Lumajang, Jalan Hasanudin Kecamatan / Kabupaten setempat, Rabu (20/2/2019).

Kegiatan itu, diikuti juga oleh anggota dan Byangkari cabang lumajang.

Kerja Bhakti kali ini, fokus pada penanganan sampah plastik. Hal ini dikarenakan sampah jenis ini kerap menjadi masalah.

Jumlahnya sangat banyak, dan sangat sering digunakan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari kantong plastik, sedotan plastik hingga peralatan rumah tangga dari plastik. 


Perlu diketahui, Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia, dan sebagian besar dari sampah-sampah plastik ini telah mencemari laut kita dan mengancam kehidupan biota laut.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menjelaskan, permasalahan sampah plastik ini adalah sulitnya plastik untuk bisa terurai secara alami. 

Beberapa plastik memerlukan puluhan tahun, namun ada beberapa jenis plastik yang memerlukan waktu hingga ribuan tahun untuk bisa terurai secara alami. 

"Sebagai contoh, kantong plastik biasa membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk terurai. Botol plastik lebih lama lagi, karena polimernya lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa hancur sempurna,” ujar arsal

Menurut Arsal, pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik. 

Peranan para pemulung dalam mengurangi timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi, meskipun tidak bisa menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan.

Di dunia internasional, ada sebuah program untuk menanggulangi sampah plastik yang disebut dengan 4R, yaitu Replace, Reduce, Recycle dan Reuse

Replace artinya mengganti benda berbahan plastik dengan benda yang berbahan lain seperti logam, kaca atau kertas. 

Reduce artinya mengurangi penggunaan benda berbahan plastik sehingga bisa mengurangi limbahnya. 
Recycle artinya mendaurulang sampah plastik menjadi benda yang lebih berguna. 

Reuse artinya menggunakan kembali benda-benda hasil daur ulang sampah plastik atau lebih memilih produk plastik yang tidak sekali pakai, misalnya daripada membeli air mineral dalam botol plastik, kita menggunakan tempat minum sendiri walau masih sama-sama berbahan plastik.

Penulis : TIM
Editor    : Her