Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunitas Njagong Film Lumajang Putar Film Berjudul 'Etanan'

Suasana saat pemutaran film berlangsung

Lumajang (suarasatunews.com)

Komunitas njagong film Lumajang mengadakan pemutaran film berjudul 'Etanan' di SMK Muhammadiyah, Sabtu (26/1/2019).

Film berduasi 43 menit ini, menceritakan tentang eksotisme pulau Jawa khususnya tapal kuda meliputi Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Besuki, Pasuruan, Probolinggo.

Film Etanan sendiri merupakan film Produksi himafisi, UNEJ. Film ini juga pernah masuk sebagai film dokumenter terpanjang. 

Prestasi yang pernah diraih pun tak main-main. Juara 1 lomba Denpasar film Festival, Film Maya (penghargaan di dunia Maya).

Raditya Arif Prabowo (produser) yang akrab disapa  Radit , asal Jember juga hadir dalam acara tersebut. 

Berikut ulasannya : 

Filmnya tentang apa sih ?

Pertama, menampilkan eksotisme/ keindahan alam tapal kuda. Juga tugas akhir kuliah. Berawal dari hobi jalan - jalan mas Radit. Makanya dipilih menjadi produser. Butuh riset 2 tahun untuk membuat film etanan.

Kenapa judulnya kok 'etanan' ? Filosofi nama etanan sendiri itu apa ? 

Karena berawal dari kata ngetan atau dalam bahasa Jawa artinya timur. Tapal kuda. Filosofi nya : wong etan. Etan pulau Jawa.

Komentar dan kritik dari penonton:

1. Timing nya bagus, cuman saya belum paham apa maksud nya. Gaya penyampaian ke penonton masih kurang. 
2. Editing nya belum tersampaikan ke penonton. 
3. Kecewa di menit ke 5, karena durasinya itu - itu saja. Inti dari film ini tergantung dari perspektif individu. Tapi kesannya: lebih ke nelongso. Karena ada budaya, peradaban, industri, dan sampah, wisuda, kerja. Tidak setara. 
Mengajak penonton untuk membuka cakrawala. 
4. Angle nya bagus. Dari segi penyampaian berbeda.

Apa tujuan dari film ini ? 
Apakah mengajak atau sekedar memberi tahu ?

Tujuan awal memang skripsi, yang kedua pemikiran konsep. Tujuan awal simple: ingin memberi tahu. Gimana cara memberi tahu ke penonton untuk berfikir seperti apa jadinya nanti. Jadi intinya sebenarnya ingin memberi tahu. Tentang keindahan, budaya, kesenjangan sosial. Macam-macam.

Apa tantangan dalam membuat film Etanan ?

Perizinan. Capek, membikin surat, berkelana harus ke pelosok. Proses paling parah: proses akhir. Karena di musim penghujan.

Penulis : Ananda Kenyo
Lumajang