Bersama SIMOKOS Koramil 0821/15 Tekung Mengajak Santri Gemar Membaca.
Suasana saat kegiatan berlangsung
Lumajang (suarasatunews)
Personel Koramil 0821/15 Tekung menggelar kegiatan menggalakkan para santri untuk gemar membaca, melalui sarana SIMOKOS (sarana interaksi motor komunikasi sosial) mereka menyambangi dan hadir ditengah Ponpes Walisongo dusun Munutbasin desa Wonokerto kecamatan Tekung kabupaten Lumajang, Selasa (3/7/2018).
Dilengkapi dengan berbagai sarana diantaranya perpustakaan yang ada didalamnya dan sarana lainnya, motor simokos membuat antusias para santri untuk menyerbu berburu buku yang diinginkan.
Danramil 0821/15 Tekung Kapten Inf Budi Purwanto mengatakan, bahwa program SIMOKOS bertujuan untuk memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada siswa untuk lebih gemar membaca buku sehingga dapat lebih menambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan yang ada didalamnya.
"Melalui program tersebut, secara umum bahwa TNI AD ingin membangun dengan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sarana SIMOKOS dan para santri sebagai obyeknya, sehingga dengan gemar membaca diharapkan mampu untuk dapat menyerap buku materi yang ada didalamnya, baik berupa pelajaran maupun pengetahuan lain yang sifatnya menambah wawasan bagi para santri," jelas Kapten Budi.
Sementara disela kegiatan tersebut Serka Khoirul Anam juga memberikan materi wasbang kepada para santri tentang kebhinekaan di NKRI, ia menerangkan bahwa negara Indonesia terdiri dari penduduk yang berasal dari suku, ras, agama, budaya dan bahasa yang berbeda.
“Dari perbedaan yang ada, namun semuanya tidak menjadikan sebagai batas atau pembeda dalam kehidupan sehari-hari, justru sebaliknya sudah saling terjalin hubungan tali pesaudaraan dan persahabatan yang lebih erat terhadap sesama, hal ini dibuktikan pada era sejarah perjuangan bangsa, tanpa memandang, suku, ras, agama dan budaya semuanya bersatu padu berjuang melawan penjajah dengan tekad dan semangat kemerdekaan," jelasnya.
Hal yang sama juga ditambahkan oleh K.H Kodir selaku pengasuh Ponpes Walisongo, dari pelajaran tersebut bisa diambil hikmah, perbedaan bukan berarti tidak bisa bersatu, justru dengan perbedaan yang ada bangsa Indonesia mewujudkan tekad untuk bersatu berjuang mengusir penjajah demi kemerdekaan yang diharapkan.
"Terimakasih kepada pihak Koramil Tekung yang sudah hadir ditengah para santri dengan SIMOKOSnya, muda-mudahan dengan adanya sarana seperti ini bisa memacu semangat para santri untuk meningkatkan belajarnya sehingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai," pungkasnya.