Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapten Kav Sumarno Dikenal Berjiwa Penolong Sejak Masih Kanak - Kanak

AKSI SPONTANITAS, TANPA DIDUGA BERBUAH SEJUTA RESPON POSITIF DARI WARGA PADA TNI (KODIM 0821 LUMAJANG) 
Saat Kapten Sumarno menolong pengendara yang jatuh, Kamis (21/6/2018)

Lumajang (suarasatunews) 
Pasca viralnya pemberitaan akan aksi spontanitas, Kapten Kav Sumarno Komandan Komando Rayon Militer 0821/06 Ranuyoso Lumajang, kemarin Kamis (21/6/2018) saat menolong salah seorang pemudik asal Madiun yang jatuh di Jalan Raya Ranuyoso, perwira TNI berpangkat balok tiga itu hingga kini terus menjadi perbincangan publik. 

Nampak pada gambar diatas, pria berseragam TNI (Kapten Kav Sumarno) bergegas menggendong seorang anak tanpa menghiraukan apapun selain fokus menyelamatkan dan menenangkannya.  

Beruntung, media ini berhasil menangkap gambar itu meski saat pemotretan, sempat beradu cepat dengan langkah Kapten Kav Sumarno menuju mobil patroli TNI guna menenangkan anak tersebut sembari membawa kedua orang tuanya ke post area di Koramil tempat ia berdinas. 
Setibanya korban di pos rest area dan didatangi petugas medis

Terlebih, kedua orang tua anak yang mengendarai sepeda motor Skywave saat itu adalah penyandang disabilitas. 

Pak Marno, begitu panggilan akrab Danramil Ranuyoso itu. Aksinya mendapat apresiasi tinggi dari sejumlah kalangan masyarakat melalui komentar akan penyebaran beritanya di akun-akun media sosial dan group What's Apps. 

Salah satunya dari teman sejawatnya saat pria berprawakan tegap itu duduk di bangku SMP tahun 1979 silam. 

"Itu teman saya di SMP dulu tahun 1979. Bangga dan haru melihat juga setelah membaca beritanya. Sejak dulu Sumarno memang dekat dan suka membantu teman-temannya," kata Elizabeth Ivonne Rumapar, warga Klakah Lumajang, Jum'at (22/6/2018).

Disisi lain, Elizabeth yang dikenal dengan panggilan mama Vonny itu berkata. Ia bersama temannya baru tau belakangan ini jika Sumarno teman SMPnya itu ternyata sudah menjadi seorang TNI. 

"Karena kalau ketemu biasa saja mas, tidak membusungkan dada. Nada bicaranya tegas, tapi ke akraban kita tetap. Kami bangga dan mengapresiasi atas adanya teman sekolah kami dulu yang sekarang sudah mengabdikan dirinya pada bangsa menjadi seorang TNI, itu menjadi cerminan bagi kami," imbuh dia. 

Elizabeth menambahkan, kabar itu akan diteruskan kepada teman - teman semasa SMP silam. Salah satunya melalui group alumni IKIP Negeri  Surabaya di Klakah sedianya menjadi cerminan.

"Pak Marno itu asli orang Klakah, sejak SD dan SMP dia aktif di kepanduan yaitu Pramuka. Dulu juga aktif di Karang Taruna, memang baik dan suka menolong," pungkas Elisabeth. (TIM