Pos Koramil 0821/05 Kedungjajang Andil Dalam Monitoring Peredaran Garam Non Yodium
.
Pelda Joko Prasetyo bersama petugas kesehatan puksesama Kedungjajang Lumajang disebuah pertokoan memonitoring garam non yodium
Sumber dok. Pendim 0821 Lumajang
Lumajang (suarasatunews)
Guna mencegah peredaran garam non yodium di wilayah Kecamatan Kedungjajajang Lumajang, Pos Koramil 0821/05 Kedungjajajang bersama tim dari Puskesmas dan petugas Kecamatan setempat melaksanakan monitoring disejumlah pertokoan, Senin (14/5/2018).
Pada kesempatan tersebut, petugas Puskesmas Kedungjajang Sri Indah Inandariyati mengatakan, pelaksanaan monitoring ini bertujuan untuk meminimalisir beredarnya garam konsumsi yang tidak beryodium atau di bawah SNI.
“Kegiatan yang telah dilakukan secara periodik ini, demi mengurangi dampak gangguan kesehatan akibat kekurangan yodium. Mengingat, dampak kekurangan yodium bisa sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia diantaranya perkembangan kecerdasan, perkembangan sosial dan perkembangan ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan Indah, kegiatan monitoring ini juga diarahkan pada pembinaan pedagang garam dan makanan yang menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pedagang.
“Diharapkan dengan pelaksanaan monitoring ini pedagang dapat memilih dan membeli garam konsumsi beryodium atau makanan yang menggunakan BTP tidak berbahaya sehingga kesehatan masyarakat dapat selalu terjaga,” tuturnya.
Sementara itu Pelda Joko Prasetyo sebagai anggota tim monitoring dari Pos Koramil 0821/05 Kedungjajang juga mengatakan, bahwa peran aktif personel TNI dalam kegiatan monitoring ini merupakan salah satu wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat khususnya tentang kesehatan.
“Persoalan gangguan akibat kekurangan yodium merupakan salah satu persoalan kesehatan yang perlu dicermati karena dapat berdampak serius terhadap intelektual dan kecerdasan serta juga berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat,” lanjutnya.
“Gangguan akibat kekurangan yodium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat, diantaranya anemia, kekurangan vitamin A serta kekurangan protein dalam tubuh, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat yang keliru dalam memilih dan mengkonsumsi makanan,” tambahnya.
“Diharapkan dengan pelaksanaan monitoring ini, konsumen harus lebih selektif dan teliti, jangan sembarangan membeli garam karena bakal berdampak negatif pada kesehatan tubuh,” pungkas Pelda Joko.(TIM)